Jun 12, 2013
Nyanyian dan Musik Dalam Islam
Jun 11, 2013
Dalil-dalil Wahabi Tentang Haramnya Musik
Jun 10, 2013
Perjalanan Ruh Setelah Kematian
Jun 9, 2013
Halal Haramnya Musik Dalam Deretan Dalil-dalil Syar'i
Ternyata titik pangkal masalahnya memang ada begitu banyak dalil yang saling berbeda bahkan bertentangan, antara yang disimpulkan sebagai dalil yang menghalalkan musik di satu sisi, dengan dalil yang mengharamkannya.
Dan ternyata kita menemukan cukup banyak dalil baik di dalam Al-Quran maupun di dalam As-Sunnah, baik yang mengharamkan maupun menghalalkannya.
Demikian juga dengan pendapat Mujahid dan Ikrimah, mereka menafsirkan lahwal-hadits sebagai lagu atau nyanyian. Al-Hasan Al-Bashri mengatakan bahwa ayat ini turun terkait dengan lagu dan nyanyian.
May 21, 2013
Kumpulan Do'a - Do'a
Doa Agar Dihindarkan dari Pemimpin Zalim
Oleh: Badrul TamamDoa Apa yang Bisa Dipanjatkan?. . . penafsiran terbaik terhadap pemimpin yang adil adalah dia yang mengikuti perintah Allah dengan meletakkan/menempatkan segala sesuatu pada tempatnya tanpa berlebihan dan meremehkan.(Ibnul Hajar)
Doa Saat Keluar Dari Rumah
Doa Saat Ditimpa Kesulitan (Memohon Kemudahan)
Maka kandungan doa ini:Seseorang memohon kepada Allah agar memudahkan segala urusannya yang sulit dan memuji Allah 'Azza wa Jalla bahwa segala urusan ada di tangan-Nya, jika Dia berkehendak, kesulitan bisa menjadi mudah.
Sabar ada dua bentuk: bersabar untuk Allah dengan menjalankan apa yang Dia cintai walaupun berat bagi jiwa dan badan. Dan bersabar untuk Allah dari segala yang Dia benci walaupun keinginan nafsu menentangnya. (Abdurrahman bin Zaid bin Aslam)
- Doa ketika ditimpa musibah dan kesusahan:
- Doa Nabi Yunus saat berada di perut ikan:
- Doa saat keluar dari rumah:
May 20, 2013
Apr 25, 2013
Uhibbukum Fillah, Tren Lama yang Terlupakan
Islamedia -"Aku cinta kamu karena Allah"
Cinta, itulah makna singkat yang terkandung di dalam kata-kata tersebut.
Tak hanya sekadar ungkapan lisan, ia membawa sejuta ungkapan, mewakili beribu makna, kebahagiaan. Ruh cinta yang ia bawa begitu kuat, sehingga mampu menghidupkan hati yang kelam, jiwa yang 'mati' dan raga yang haus akan cinta.
Tak banyak ungkapan cinta yang mampu mewakili perasaan. Bahkan penyair pun butuh puluhan bait untuk mengungkapkan cintanya.Tak jarang para pujangga begitu lama berkutat dengan syair-syair rindu, hanya untuk mengungkapkan rasa cintanya. Tetapi, kata-kata ini sungguh memiliki kekuatan. Kekuatan dahsyat yang melebihi jutaan ungkapan cinta, melebihi puluhan bait puisi cinta. Maknanya dalam, begitu dalam sehingga siapapun yang memahaminya pasti cukup untuk menentramkan cintanya.
Sayangnya, kata-kata ini bagi sebagian orang menjadi sosok yang tabu di zaman sekarang. Begitu enggan kita mengungkapkannya. Senantiasa merasa minder untuk mengungkapkannya. Padahal ia dahulu adalah tren, tapi kini terlupakan. Hanya mereka yang benar-benar paham akan kandungan cintanya yang mampu mengungkapkannya. Itulah mengapa kata-kata ini begitu populer dikalangan para sahabat Rasul. Mungkin kalau zaman sekarang sudah menjadi trending topic...
Bahkan kisah tentangnya pun tercantum dalam sebuah hadits.
Ketika seseorang sedang berada di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam, bersamaan dengan itu ada orang yang lewat di hadapan mereka. Lantas ia mengatakan: “Wahai Rasulullah sesungguhnya aku benar-benar mencintai orang ini (yang baru saja lewat). maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam berkata kepadanya: “Apakah engkau telah memberitahukan hal tersebut kepadanya?” Ia berkata: “Belum.” Beliau berkata: “Hendaknya engkau utarakan kepadanya”. Maka ia langsung mengejar orang itu dan mengatakan “Inni uhibbuka fillah” (sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah), orang tersebut menjawab: “Ahabbakalladzi ahbabtani lahu” (Semoga engkau dicintai olehNya karena engkau mencintai aku karena-Nya). (HR. Abu Daud) Begitu dalam perasaan itu, begitu indah ungkapan itu.
Ungkapan cinta ini bukan sekadar ucapan. Ia mewakili 2 ikatan agung antara makhluk dengan makhluk dan antara makhluk dengan Penciptanya. Cintanya terikat dalam naungan Sang Pengasih. Karena pada kalimat yang demikian itu akan mempertemukan kecintaan di dalam hati, dan seorang insan jika ia mengetahui bahwa engkau mencintainya, maka ia akan membalas cintanya kepadamu. Juga doa yang dibalaskan pada hadits tadi menandakan buah cinta mereka tidak lain hanya untuk mengharap ridha dan kasih dari San Khaliq. Begitulah Rasul sallahu'alaihi wasallam memberi perumpamaan kepada kita tentang kuatnya arti ungkapan cinta, "Ruh-ruh adalah seperti tentara yang berbaris-baris, maka yang saling mengenal akan bersatu dan yang saling mengingkari akan berselisih" (Muttafaqqun'alaih)
Inni uhibbukum fillah, sesungguhnya saya mencintai kalian karena Allah.
Itulah mengapa seorang anis matta begitu tulus mengungkapkan kalimat cinta itu kepada orang-orang yang ia cintai, kepada kader-kadernya. Bahkan disaat hatinya begitu pilu akibat peristiwa yang dilanda partainya. Semua itu tidak lain karena ia sungguh ingin mengungkapkan perasaannya yang begitu menggelora. Ungkapan yang tidak hanya bisa menyatukan hati saudara-saudaranya untuk tetap teguh, untuk tetap tulus, lebih dari itu karena ia yakin hanya ungkapan inilah yang mampu meluapkan seluruh perasaan beliau kepada saudara-saudaranya. Sehingga kata-kata ini menjadi cukup untuk menghembuskan cintanya yang begitu besar.
Saudaraku, sudah cukup kita tenggelam dalam pengaruh musuh-musuh islam. Karena kebencianlah mereka menghapus cinta itu diantara kita. Karena dengkilah mereka menjadikan cinta itu buta diantara kita, sehingga kita saling beradu pandang dan saling menuduh, berpecah belah. Berapa besar cinta sejati yang sudah kita sampaikan kepada saudara kita?
Inni uhibbukum fillah, sesungguhnya saya mencintai kalian karena Allah. Karena hanya kata-kata itu yang mampu mewakili perasaan cintaku kepada kalian.
http://ojielem.blogspot.com/2013/03/uhibbukum-fillah-tren-lama-yang.html
Apr 21, 2013
Muara Sanad Al Qur'an & Jaringan Pesantren Di Nusantara
Apr 18, 2013
Do'a Nabi Yunus, Ketika Dalam Kesulitan (Dalam Perut Ikan)
لااله الا نت سبحانك انى كنت من الظالمين (LAA ILAAHA ILLA ANTA SUBHAANAKA INNI KUNTU MINAL DHOOLIMIINA)
Artinya : Tiada tuhan kecuali engkau .maha suci Engkau ,sesunguhnya kami tergolong orang-orang dholim.
Fadilahnya : Nabi Muhammad SAW bersabda yang maksudnya kurang lebih yaitu : Barang siapa dalam keadaan atau situasi rumit,susah untuk dipecahkan ,apabila membaca kalimat tersebut maka Alloh akan memberikan kemudahan (kelapangan )sehingga apabila kita meminta kepada Alloh ,Alloh akan merasa berat untuk tidak mengabulkan permintaan orang yang membaca kalimat ini.
Hal ini pernah di amalkan oleh nabi Yunus AS .saat menghadapi situasi yang paling sulit yaitu pada saat berada didalam perut ikan .Akhirnya berkat do’a tersebut maka nabi Yunus dengan izin Alloh dapat keluar dari dalam perut ikan dengan selamat padahal beliau sudah di takdirkan oleh Alloh untuk berada di dalam perut ikan tersebut sampai kiamat datang namun beliau membaca kalimat tersebut sehingga Alloh mengeluarkannya dari dalam perut ikan.
Apr 17, 2013
Do'a Meminta Perlindungan Dari Sifat Malas
Do’a yang juga termasuk do’a yang singkat namun penuh makna disebutkan pula oleh An Nawawi dalam Riyadhus Shalihin dan akan kita bahas dalam kesempatan kali ini.
Do’a tersebut adalah: Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat. (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a:
Apr 16, 2013
Musibah Bagi Wanita Muslimah Memakai Celana Panjang
Tentang larangan wanita menyerupai pakaian pria di antara contohnya adalah memakai celana panjang. Pakaian tersebut menyerupai pakaian laki-laki dan terlarang berdasarkan hadits berikut,
Syaikh Abu Malik -semoga Allah senantiasa menjaga beliau dalam kebaikan-, penulis kitab Shahih Fiqh Sunnah berkata, “Patokan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang saling tasyabbuh (menyerupai) satu dan lainnya bukan hanya kembali pada apa yang dipilih, disukai dan dijadikan kebiasaan wanita dan pria.
Namun hal ini kembali pula pada maslahat pria maupun wanita.
Yang maslahat bagi wanita adalah yang sesuai dengan yang diperintahkan yaitu wanita diperintahkan untuk menutupi diri tanpa boleh tabarruj atau menampakkan perhiasan diri.
Jadi dalam larangan berpakaian pada wanita ada dua tujuan: (1) membedakan pria dan wanita, (2) menutupi diri wanita secara sempurna. Kedua maksud (tujuan) ini harus tercapai.” (Shahih Fiqh Sunnah, 3: 36).
Apr 15, 2013
Dandanan Wanita Jahiliyah
Manakah Aurat Wanita?
Kita sudah tahu bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Hal ini disimpulkan dari ayat dan tafsiran para ulama berikut ini.
Para ulama berselisih pendapat manakah yang mesti ditutup dari wanita. Intinya, selain wajah dan kedua telapak tangan itu wajib ditutupi. Ini sepakat para ulama. Adapun mengenai wajah dan kedua telapak tangan ada khilaf (perselisihan) di antara para ulama sejak masa silam hingga saat ini. Sedangkan yang berpendapat tidak wajibnya menutupi wajah tetap menganggap bahwa menutupi wajah itu lebih afdhol, lebih-lebih di zaman penuh godaan seperti saat ini. Lihat Shahih Fiqh Sunnah karya Abu Malik, 3: 33.
Kumpulan Bahasa Arab Untuk Percakapan Sehari-hari Sesuai Syar'i Bag II - Jazakallohu khoiron
Oleh : Ummu Shofiyyah al-Balitariyyah
Ucapan Ini Merupakan Amal Sholeh dan Amal Sholeh pun Akan Mengucapkannya
Ucapan ini bagi yang mengucapkannya adalah ibadah. Karena ucapan ini adalah sebuah doa dan doa itu adalah ibadah.
Adapun bagi yang menerimanya, ucapan ini adalah sebuah kalimat yang sangat baik.
Membuat wajah ingin tersenyum dan membahagiakan hati…
Ucapan ini lebih manis daripada “Syukron”…
Dan lebih bermanfaat daripada “terima kasih”…
Dan sangat tepat diucapkan oleh seseorang yang ingin menyampaikan kepada temannya bahwa ia tidak mampu membalas kebaikannya.
Ucapan yang dimaksud adalah:
“JAZAKALLOHU KHOIRON” [semoga Alloh membalasmu dengan kebaikan_umum/laki laki].
atau “JAZAKILLAHU KHOIRON” [jika yang diberi ucapan adalah wanita].
Ucapan ini adalah amalan sholih karena ucapan ini merupakan sunnah Nabi shollallohu alaihi wa sallam. Sebagaimana dalam hadits Usamah bin Zaid, ia berkata: Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ لِفَاعِلِهِ: جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا؛ فَقَدْ أَبْلَغَ فِي الثَّنَاء
“Barang siapa yang diberi suatu kebaikan kepadanya, lalu ia mengucapkan kepada orang yang memberi kebaikan tersebut: “Jazakallohu khoiron”, maka sesungguhnya hal itu sudah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya.” [HR. at-Tirmidzi no. 1958, an-Nasa’i dalam as-Sunan al-Kubro 6/53, dll. Dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani rohimahullohu ta’ala dalam Shohih at-Targhib wat Tarhib (969).
Dalam Faidhul Qodir (172/6) dijelaskan:
“telah mencukupi rasa syukurnya” maksudnya adalah hal tersebut karena pengakuan terhadap kekurangannya, dan ketidakmampuan dalam membalas kebaikannya, dan mempercayakan membalas kebaikannya pada Alloh agar ia mendapatkan balasan yang sempurna.
Berkata al-allamah al-Utsaimin rohimahulloh dalam Syarah Riyadhus Sholihin :
“Hal itu dikarenakan jika Alloh membalas kebaikannya dengan kebaikan, hal itu merupakan kebahagian baginya di dunia dan akhirat.”
Kumpulan Bahasa Arab Untuk Percakapan Sehari-hari Sesuai Syar'i - Bag I
berikut ini adalah istilah-istilah singkat yang biasa digunakan oleh para penuntut ilmu syar’i :
…
Afwan = maaf.
Tafadhdhol = silahkan (untuk umum
Tafadhdholiy = silahkan (untuk perempuan)
Mumtaz : Hebat, Nilai sempurna, bagus banget
Na’am : iya
La adri = tidak tahu
Syukron : terima kasih Zadanallah ilman wa hirsha = smoga ALLAH manambah kita ilmu & semangat Yassarallah/sahhalallah lanal khaira haitsuma kunna = semoga ALLAH mudahkan kita dalam kebaikan dimanapun berada Allahummaghfir lana wal muslimin = ya ALLAH ampunilah kami & kaum muslimin
Laqod sodaqta = dengan sebenarnya
Ittaqillaah haitsumma kunta = Bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada
Allahul musta’an = hanya ALLAH-lah tempat kita minta tolong
Barakallah fikum = semoga ALLAH memberi kalian berkah
Wa iyyak = sama-sama
Wa anta kadzalik = begitu jg antum
Ayyul khidmah = ada yg bisa dibantu ?
Nas-alullaha asSalamah wal afiah = kita memohon kepada ALLAH keselamatan dan kebaikan
Jazakumullah khayran = semoga ALLAH memmbalas kalian dengan lebih baik
Jazaakallahu khayran = semoga ALLAH membalasmu (laki2) dengan lebih baik
Jazaakillahu khayran = semoga ALLAH memmbalasmu (perempuan) dengan lebih baik
Allahumma ajurny fi mushibaty wakhlufly khairan minha = ya ALLAH berilah pahala pada musibahku dan gantikanlah dg yg lebih baik darinya.
Rahimakumullah = smoga ALLAH merahmati kalian
Hafizhanallah = semoga ALLAH menjaga kita
Hadaanallah = semoga ALLAH memberikan kita petunjuk/hidayah.
Allahu yahdik = semoga Allah memberimu petunjuk/hidayah
‘ala rohatik = ‘ala kaifik = tereserah anda…
(biasanya digunakan dalam percakapan bebas, atau lebih halusnya silahkan dikondisikan saja..)
Apr 14, 2013
Memperlakukan Anak Dengan Lemah Lembut Tanpa Kekerasan
Sebuah tragedi memilukan dan susah untuk dipahami. Seorang anak kecil tewas terbunuh oleh orang tuanya sendiri, lantaran orang tua gregetan atas tangisan sang anak yang tidak segera berhenti. Sang ayah pun “memperlihatkan” kekuatannya, sehingga darah dagingnya tersebut menghembuskan nafas terakhir, di tangan orang tuanya sendiri.
Kisah memilukan semacam ini bukan imajinatif, tetapi pernah terjadi. Sebuah tindak kekerasan orang tua di lingkungan keluarga. Yang semua terjadi karena sikap emosi dan ketidak sabaran. Padahal, tubuh mungil itu seharusnya mendapatkan belaian kasih sayang. Karena kewajiban bagi orang tua untuk memberikan bimbingan bagi anak, sebagai implementasi amanah yang dibebankan kepada orang tua. Meski saat menghadapi sang anak, tak mustahil orang tua merasa kewalahan karena perilaku yang tidak menyenangkan dari si anak. Begitulah, anak yang merupakan amanah, tetapi juga bisa menjadi sumber cobaan.
ANAK MERUPAKAN AMANAH, SEKALIGUS SUMBER COBAAN
Sebagai konsekuensi dari amanah, orang tua dituntut untuk memberikan perhatian, mencurahkannya kepada sang buah hati dengan penuh kesungguhan. Baik yang berbentuk material maupun psikis. Orang tua harus mempunyai kewajiban memberi bimbingan demi kebaikan dan keselamatan anak. Secara implisit, di dalam al Qur`an surat Tahrim ayat 6, Allah telah mengingatkan pentingnya hal ini.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…" [at Tahrim : 6].
Apr 13, 2013
Tabarruj, Dandanan Ala Jahiliyah Wanita Modern - Part 3
Tabarruj dalam berpakaian
Sebagaimana keterangan yang telah kami sebutkan di atas, bahwa tujuan disyariatkannya jilbab bagi perempuan adalah untuk menutupi perhiasan dan kecantikan mereka ketika mereka berada di luar rumah atau di hadapan laki-laki yang bukan suami atau mahramnya.
Oleh karena itu, tidak diragukan lagi, wanita yang keluar rumah memakai pakaian atau jilbab yang dihiasi dengan bordiran, renda, ukiran, motif dan yang sejenisnya, ini jelas merupakan bentuk tabarruj, karena pakaian/jilbab ini menampakkan perhiasan dan keindahan yang seharusnya disembunyikan.
Maka meskipun pakaian atau jilbab tersebut dari bahan kain yang longgar dan tidak tipis, akan tetapi kalau dihiasi dengan hiasan-hiasan yang menarik perhatian atau dengan model yang justru semakin memperindah penampilan wanita yang mengenakannya maka ini jelas termasuk tabarruj.
Kemudian kalau kita tanyakan kepada wanita yang menambahkan bordiran, renda, ukiran, motif dan yang sejenisnya pada pakaian luarnya, apa tujuannya?, maka tentu dia akan menjawab: supaya indah, untuk hiasan, supaya keren, dan kalimat lain yang senada.
Maka dengan ini jelas bahwa tujuan ditambahkannya bordiran, renda, ukiran dan motif pada pakaian wanita adalah untuk hiasan dan keindahan, sedangkan syariat Islam memerintahkan bagi para wanita untuk menutupi dan tidak memperlihatkan perhiasan dan keindahan mereka kepada selain mahram atau suami mereka.
Apr 12, 2013
Tabarruj, Dandanan Ala Jahiliyah Wanita Modern - Part 2
Ancaman keras dan keburukan tabarruj
Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash , bahwa Rasulullah bersabda: “Akan ada di akhir umatku (nanti) wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, di atas kepala mereka (ada perhiasan) seperti punuk unta, laknatlah mereka karena (memang) mereka itu terlaknat (dijauhkan dari rahmat Allah )”.
Dalam hadits lain ada tambahan: “Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak dapat mencium bau (wangi)nya, padahal sungguh wanginya dapat dicium dari jarak sekian dan sekian”[20].
Dalam hadits ini terdapat ancaman keras yang menunjukkan bahwa perbuatan tabarruj termasuk dosa besar, karena dosa besar adalah semua dosa yang diancam oleh Allah dengan Neraka, kemurkaan-Nya, laknat-Nya, azab-Nya, atau terhalang masuk Surga. Oleh karena itu, seluruh kaum muslimin bersepakat menyatakan haramnya tabarruj, sebagaimana penjelasan imam ash-Shan’ani[21].
Imam al-Qadhi ‘Iyadh al-Yahshubi memasukkan perbuatan tabarruj ke dalam dosa-dosa besar berdasarkan hadits di atas, dalam kitab beliau “al-Mu’lim syarhu shahiihi Muslim” (1/243).
Apr 11, 2013
Tabarruj, Dandanan Ala Jahiliyah Wanita Modern - Part 1
TABARRUJ, DANDANAN ALA JAHILIYAH WANITA MODERN
Istilah “jilbab gaul”, “jilbab modis” atau “jilbab keren”…tentu tidak asing di telinga kita, karena nama-nama ini sangat populer dan ngetrend di kalangan para wanita muslimah. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan mengenakan jilbab model ini dan beranggapan ini lebih sesuai dengan situasi dan kondisi di jaman sekarang. Ironisnya lagi, sebagian dari mereka justru menganggap jilbab yang sesuai dengan syariat adalah kuno, kaku dan tidak sesuai dengan tuntutan jaman.
Padahal, bukankah Allah yang mensyariatkan hukum-hukum dalam Islam lebih mengetahui segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi hamba-hamba-Nya dan Dialah yang mensyariatkan bagi mereka hukum-hukum agama yang sangat sesuai dengan kondisi mereka di setiap jaman dan tempat? Allah berfirman:
{أَلا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ}
“Bukankah Allah yang menciptakan (alam semesta beserta isinya) maha mengetahui (segala sesuatu)? Dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui” (QS al-Mulk:14).
Dan bukankah Allah maha sempurna pengetahuan-Nya sehingga tidak ada satu kebaikanpun yang luput dari pengetahuan-Nya dan tidak mungkin ada satu keutamaanpun yang lupa disyariatkan-Nya dalam agama-Nya?
Maha suci Allah yang berfirman:
{لا يَضِلُّ رَبِّي وَلا يَنْسَى}
“Rabb-ku (Allah) tidak akan salah dan tidak (pula) lupa” (QS Thaahaa: 52).
Dalam ayat lain, Dia berfirman:
{وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا}
“Dan Rabb-mu (Allah ) tidak mungkin lupa” (QS Maryam: 64).
Dan maha benar Allah yang berfirman:
{إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ}
“Sesungguhnya Allah memerintahkan (kepadamu) untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran” (QS an-Nahl:90).
Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa semua perkara yang dilarang oleh Allah dalam Islam pasti membawa kepada keburukan dan kerusakan, sebagaimana semua perkara yang diperintahkan-Nya pasti membawa kepada kebaikan dan kemaslahatan[1].
Semoga Allah merahmati imam ‘Izzuddin ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdis Salam yang memaparkan keindahan agama Islam ini dalam ucapan beliau: “…Maka Allah memerintahkan kepada para hamba-Nya melalui lisan Rasul-Nya dengan segala kebaikan dan kemaslahatan, serta melarang mereka dari segala dosa dan permusuhan…
Demikian pula Dia memerintahkan kepada mereka untuk meraih segala kebaikan (dengan) memenuhi (perintah) dan mentaati-Nya, serta menjauhi segala keburukan (dengan) berbuat maksiat dan mendurhakai-Nya, sebagai kebaikan dan anugerah (dari-Nya) kepada mereka, karena Dia maha kaya (dan tidak butuh) kepada ketaatan dan ibadah mereka..
Maka Dia menyampaikan kepada mereka (dalam Islam) hal-hal yang membawa segala kebaikan dan petunjuk bagi mereka agar mereka mengerjakannya, serta hal-hal yang membawa segala keburukan dan kesesatan bagi mereka agar mereka menjauhinya.
Dan Dia menyampaikan kepada mereka bahwa Syaithan adalah musuh bagi mereka agar mereka memusuhi dan tidak menurutinya. Maka Dia menjadikan segala kebaikan di dunia dan akhirat hanya dicapai dengan mentaati perintah(-Nya) dan menjauhi perbuatan maksiat (kepada)-Nya”[2].
Apr 10, 2013
Kriteria Jilbab yang Syar’i
Apa itu jilbab? Tahukah Anda apa itu jilbab? Apakah istri Anda sudah berjilbab? Atau putri Anda?
كون المرأة مسلمة ، فكيف يجب أن يكون لباسها حتى يقال أنها امرأة مسلمة؟
Pertanyaan:
Sebagai wanita muslimah, bagaimana seharusnya ia berpakaian sehingga pantas dikatakan sebagai wanita muslimah?
الجواب:
الحمد لله
Jawaban:
Segala puji bagi Allah
Apr 8, 2013
Subhanallah dan Masya Allah di Indonesia: Salah Kaprah
Apr 7, 2013
Penggunaan “Subhanallah” & “Masya Allah” Sering Terbalik
Bismillahirrahmaanirrahiim…
Secara umum, menyebut asma Allah dan berdzikir kepada-Nya ialah kebaikan tertuntunkan. Menyertakan Allah dalam tiap kejadian adalah niscaya. Dan tiap penyebutan nama Allah yang bermakna khusus tentu memiliki tempat sesuai tuntunan. Semisal; Istirja’ (inna lillahi wa inna ilaihi roji’uun) diucap saat kita mengetahui ada saudara kita yang meninggal atau saat kita bermusibah. (semisal banjir, kebakaran, tanah longsor, kecelakaan, dll).
Nah, bagaimana dengan ucapan “Subhanallah” dan “Masya Allah”?
Ada 2 yang mengikatnya; tuntunan Quran-Sunnah & kebiasaan dalam Bahasa Arab.
Al Quran menuturkan; SubhanaLlah digunakan dalam mensucikan Allah dari hal yang tak pantas. “Maha Suci Allah dari mempunyai anak, dari apa yang mereka sifatkan, mereka persekutukan, dll.”
Ayat-ayat berkomposisi ini sangatlah banyak. Juga, SubhanaLlah digunakan untuk mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik (QS 34: 40-41), dihinakannya Allah tersebab kita (QS 12: 108) dll.
“Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: ”Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?”.Malaikat-malaikatitu menjawab: “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka: bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”.” (QS 34 Saba’: 40-41)
“Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”.” (QS 12 Yusuf: 108)
Apr 6, 2013
Apakah Jilbabku Sudah Syar’i?
Saudariku yang baik hati, yang cantik yang manis, kehadiran tulisan ini merupakan bentuk kepedulian kepada muslimat seluruh Nusantara, sebab roda era globalisasai tak terhenti sedangkan beribu rayuan model pakaian, jilbab bermunculan.
Subhanallah jilbab itu adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul. Jilbab itu ‘iffah (kemuliaan). Jilbab itu kesucian. Jilbab itu pelindung. Jilbab itu taqwa. Jilbab itu iman. Jilbab itu haya’ (rasa malu). Jilbab itu ghirah (perasaan cemburu). Tak kan ada rasa sesal maupun kecewa sedikit pun memakai jilbab ini. Kesetiaan pada jilbablah yang harus dilekatkan di hati.
Allah berfirman:
‘’….. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. (QS. An-Nisa ayat 13)
Wahai para muslimah jika kita mentaati perintah Allah dan rasul maka kelak akan mendapatkan syurga Allah SWT. Ayat di atas dikutip dari surah an-Nisa yang berarti wanita , perhatikanlah dalam al-Quran tertera surah wanita sedang surah lelaki tidak ada, ini bertanda bahwa wanita bisa mempunyai peran penting dalam menempuh kehidupan dan kemajuan Islam tetapi wanita bisa juga menjadi sumber fitnah terbesar jika tidak mentaati kaidah-kaidah Allah dan Rasul-Nya.
Mar 29, 2013
Manfaat Berteman Dengan Teman Yang Berakhlak Baik
********
’Teman bergaul dan lingkungan yang Islami, sungguh sangat mendukung seseorang menjadi lebih baik dan bisa terus istiqomah. Sebelumnya bisa jadi malas-malasan. Namun karena melihat temannya tidak sering tidur pagi, ia pun rajin. Sebelumnya menyentuh al Qur’an pun tidak. Namun karena melihat temannya begitu rajin tilawah Al Qur’an, ia pun tertular rajinnya.
Perintah Agar Bergaul dengan Orang-Orang yang Sholih
Allah menyatakan dalam Al Qur’an bahwa salah satu sebab utama yang membantu menguatkan iman para shahabat Nabi adalah keberadaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di tengah-tengah mereka.
Allah Ta’ala berfirman,
وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَى عَلَيْكُمْ آَيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
"Bagaimana mungkin (tidak mungkin) kalian menjadi kafir, sedangkan ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan Rasul-Nyapun berada ditengah-tengah kalian? Dan barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (QS. Ali ’Imran: 101).
Allah juga memerintahkan agar selalu bersama dengan orang-orang yang baik. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur)." (QS. At Taubah: 119).
Mar 28, 2013
Zakat sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak
Keutamaan Sifat Tawadhu
"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.(QS Al-Furqan,25: 63)
Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa[1138], maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (QS Al-Qashash: 76)
Mar 14, 2013
Pentingnya menjaga waktu
Petuah Ulama, Pentingnya Menjaga Waktu
********
Inilah nasehat berharga dari para ulama kita. Sungguh di zaman ini, kita akan melihat banyak orang yang menyia-nyiakan waktu dan umurnya dengan sia-sia.
Kebanyakan kita saat ini hanya mengisi waktu dengan maksiat, lalai dari ketaatan dan ibadah, dan gemar melakukan hal yang sia-sia yang membuat lalai dari mengingat Allah. Padahal kehidupan di dunia ini adalah kehidupan yang sangat singkat, tetapi kebanyakan kita lalai memanfaatkan waktu yang telah Allah berikan.
Pada tulisan kali ini, kami akan menyajikan perkataan-perkataan ulama terdahulu mengenai pentingnya menjaga waktu. Semoga dengan merenungkan nasehat para ulama berikut, kita dapat menjadi lebih baik dan tidak menjadi orang yang menyia-nyiakan waktu.
Ketahuilah bahwa Engkau Seperti Hari-harimu
Hasan Al Bashri mengatakan,
ابن آدم إنما أنت أيام كلما ذهب يوم ذهب بعضك
“Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.”[1]
Waktu Pasti akan Berlalu, Beramallah
Ja’far bin Sulaiman berkata bahwa dia mendengar Robi’ah menasehati Sufyan Ats Tsauri,
إنما أنت أيام معدودة، فإذا ذهب يوم ذهب بعضك، ويوشك إذا ذهب البعض أن يذهب الكل وأنت تعلم، فاعمل.
“Sesungguhnya engkau adalah kumpulan hari. Jika satu hari berlalu, maka sebagian dirimu juga akan hilang. Bahkan hampir-hampir sebagian harimu berlalu, lalu hilanglah seluruh dirimu (baca: mati) sedangkan engkau mengetahuinya. Oleh karena itu, beramallah.”[2]
Waktu Bagaikan Pedang
Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan,
صحبت الصوفية فلم أستفد منهم سوى حرفين أحدهما قولهم الوقت سيف فإن لم تقطعه قطعك
“Aku pernah bersama dengan orang-orang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”
Jika Tidak Tersibukkan dengan Kebaikan, Pasti akan Terjatuh pada Perkara yang Sia-sia
Lanjutan dari perkataan Imam Asy Syafi’i di atas, “Kemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lain:
ونفسك إن أشغلتها بالحق وإلا اشتغلتك بالباطل
Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”[3]
Waktu Berlalu Begitu Cepatnya
Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan, “Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi, penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung).
Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”
Kematian Lebih Layak Bagi Orang yang Menyia-nyiakan Waktu
Lalu Ibnul Qoyyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu, “Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan (baca: kesia-siaan), maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.”[4]
Janganlah Sia-siakan Waktumu Selain untuk Mengingat Allah
Dari Abdullah bin Abdil Malik, beliau berkata, “Kami suatu saat berjalan bersama ayah kami di atas tandunya. Lalu dia berkata pada kami, ‘Bertasbihlah sampai di pohon itu.’ Lalu kami pun bertasbih sampai di pohon yang dia tunjuk. Kemudian nampak lagi pohon lain, lalu dia berkata pada kami, ‘Bertakbirlah sampai di pohon itu.’ Lalu kami pun bertakbir. Inilah yang biasa diajarkan oleh ayah kami.”[5]
Ya Allah, mudahkanlah kami selaku hamba-Mu untuk memanfaatkan waktu ini dalam ketaatan dan dijauhkan dari kelalaian. Amin Yaa Mujibas Saailin.
Semoga apa yang kami sajikan ini bermanfaat bagi hati yang ingin terus disirami.
Referensi :
[1] Hilyatul Awliya’, 2/148, Darul Kutub Al ‘Arobi
[2] Shifatush Shofwah, 1/405, Asy Syamilah
[3] Al Jawabul Kafi, 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah
[4] Al Jawabul Kafi, 109
[5] Az Zuhud li Ahmad bin Hambal, 3/321, Asy Syamilah
Ust. Muhammad Abduh Tuasikal
Sumber : rumaysho.com
Mar 13, 2013
Kenapa Marah Tidak Baik?
********
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Berilah saya nasihat.” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah.” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Bukhari). Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan, “Makna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju kepada rasa marah itu sendiri. Karena pada hakikatnya marah adalah tabi’at manusia, yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan manusia.”
Mar 12, 2013
Kok Percaya Zodiak Bintang?
********
“Kamu lahir bulan apa?”, kata seorang remaja kepada temanya. Temanya pun menjawab “21 Mei..” oo berarti, bintangmu gemini ya. Tahu tidak, minggu ini kamu akan tertimpa musibah kalau tidak percaya lihat saja zodiakmu di majalah itu” katanya. “Masa’ sih? Iya...ya...”
Fenomena di atas seringkali terjadi di kalangan remaja islam yang ada di negeri ini. Membaca zodiak yang ada pada majalah-majalah remaja umumnya untuk mengetahui masa depan yaitu apa-apa yang akan mereka alami minggu ini. Apakah hal ini dibenarkan dalam pandangan syari’at islam?
Mar 11, 2013
Pentingnya Belajar Bahasa Arab, Bahasa Islam
Bahasa Arab Bahasa Islam
Penulis: Ummu ZiyadMuroja’ah: Ustadz Aris Munandar
Kemuliaan Bahasa Arab
Tahukah engkau saudariku, keutamaan bahasa arab sangatlah banyak. Sebagaimana perkataan Ibnu Katsir rahimahullah ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 2, yang artinya,
“Sesungguhnya Kami telah jadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kalian memikirkan.”
Ia berkata, “Yang demikian itu (bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa arab) karena bahasa arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas dan maknanya lebih mengena lagi cocok untuk jiwa manusia. Oleh karena itu, kitab yang paling mulia (yaitu Al-Qur’an) diturunkan kepada Rasul yang paling mulia (yaitu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam) dengan bahasa yang paling mulia (yaitu bahasa arab), melalui perantara malaikat yang paling mulia (yaitu malaikat Jibril), ditambah kitab inipun diturunkan pada dataran yang paling mulia di atas muka bumi (yaitu tanah Arab), serta awal turunnya pun pada bulan yang paling mulia (yaitu Ramadhan), sehingga Al-Qur’an menjadi sempurna dari segala sisi.” (Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Surat Yusuf)
Bahasa Penduduk Surga
Suatu saat terjadi percakapan di antara seorang ustadz dan seorang pria.
A: Ustadz, katanya bahasa surga itu bahasa arab ya?
B: Katanya begitu pak… tapi haditsnya dho’if.
Tahukah engkau saudariku, memang banyak kita dengar perkataan bahwa bahasa arab adalah bahasa yang digunakan di surga. Namun ternyata tidak ada hadits shahih dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tentang masalah ini sebagaimana dinyatakan Abu Shuhaib al-Karami yang mentahkiq kitab Mukhtashar Hadi al-Arwah karya Ibnu Qayyim Al-Jaujiyyah. Namun banyak atsar salaf yang menguatkan hal ini (bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab). Wallahu a’lam bi shawab.
Mar 5, 2013
7 Keutamaan Menghafal Al-Qur`an di Akhirat
Dari Abi Umamah ra. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah olehmu Al Qur'an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa'at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)."" (HR. Muslim)
Dari Abdillah bin Amr bin 'Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada shahib Al Qur'an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur'an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)