FAKTA-FAKTA MENGAPA BABI HARAM
Islam telah melarang segala macam
darah, analisis kimia dari darah menunjukkan adanya kandungan yang
tinggi dari uric acid (asam urat ), suatu senyawa kimia yang berbahaya
bagi kesehatan manusia, bersifat racun. Dengan kata lain uric acid adalah sampah
dalam darah yang terbentuk akibat metabolisme tubuh yang tidak sempurna
yang diakibatkan oleh kandungan purine dalam makanan. Dalam tubuh
manusia, senyawa ini dikeluarkan sebagai kotoran, dan 98% dari uric acid
dalam tubuh, dikeluarkan dari dalam darah oleh ginjal,dan dibuang
keluar tubuh melalui air seni.
Dalam Islam dikenal prosedur khusus dalam
penyembelihan hewan, yaitu menyebut nama Allah Yang Maha Kuasa dan
membuat irisan memotong urat nadi leher hewan, sembari membiarkan
urat-urat dan organ organ lainnya utuh. Dengan cara ini menyebabkan
kematian hewan karena kehabisan darah dari tubuh, bukannya karena cedera
pada organ vitalnya, sebab jika organ-organ misalnya jantung, hati,
atau otak dirusak, hewan tersebut dapat meninggal seketika dan darahnya
akan menggumpal dalam urat-uratnya dan akhirnya mencemari daging,
mengakibatkan daging hewan akan tercemar oleh uric acid, sehingga
menjadikannya beracun, dan pada masa-masa kini lah para ahli makanan
baru menyadari akan hal ini, Subhanallah. Islam melalui Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan sembelih hewan secara proporsional jauh sebelum penelitian medis dilakukan.
Apakah kita tahu kalau babi
tidak dapat disembelih di leher?
karena mereka tidak memiliki leher,
sesuai dengan anatomi alamiahnya?
Bagi orang muslim beranggapan kalau
babi memang harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang
Pencipta akan merancang hewan ini dengan memiliki leher.
Ilmu
kedokteran mengetahui bahwa babi sebagai inang dari banyak macam parasit
dan penyakit berbahaya, sistem biochemistry babi mengeluarkan hanya 2%
dari seluruh kandungan uric acidnya, sedangkan 98% sisanya tersimpan
dalam tubuhnya.
Allah SWT jelas telah MENGHARAMKANNYA BABI
a. QS. Al Baqoroh (2) : 173
b. QS. Al Maa'idah (5) : 3
c. QS. Al An `Aam (6) : 145
d. QS. An Nahl (16) : 115
Rasulullah SAW juga telah menegaskan babi lebih banyak mudhorotnya.
KENYATAAN DILAPANGAN TENTANG BABI :
Babi
adalah binatang yang paling jorok dan kotor, suka memakan bangkai dan
kotorannya sendiri & kotoran manusia pun dimakannya. Sangat suka
berada pada tempat yang kotor, tidak suka berada di tempat yang bersih
dan kering. Babi hewan pemalas dan tidak suka bekerja (mencari pakan),
tidak tahan terhadap sinar matahari, tidak gesit, tapi makannya rakus
(lebih suka makan dan tidur), bahkan paling rakus di antara hewan jinak
lainnya.
Jika tambah umur, jadi makin malas & lemah (tidak berhasrat
menerkam dan membela diri). Suka dengan sejenis dan tidak pencemburu.
A.V. Nalbandov dan N.V. Nalbandov (Buku : Adaptive physiology on mammals
and birds).
Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada
daging babi (menurut penelitian ilmiah, hal tsb. disebabkan karena
praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke daging).
Lemak punggung babi tebal, babi memiliki back fat (lemak punggung) yang
lumayan tebal. Konsumen babi sering memilih daging babi yg lemak
punggungnya tipis, karena semakin tipis lemak punggungnya, dianggap
semakin baik kualitasnya. Sifat lemak punggung babi adalah mudah
mengalami oxidative rancidity, sehingga secara struktur kimia sudah
tidak layak dikonsumsi.
Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam
makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua makanan yang ada di
depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan
memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan
kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya.
Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa
pun di depannya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan
memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di
hadapannya.
Kadang ia mengencingi kotorannya dan memakannya jika berada
di hadapannya, kemudian memakannya kembali. Ia memakan sampah busuk dan
kotoran hewan. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan
tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama jika
dibiarkan.
Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang
tidak sedap.
Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur & Barat,
yaitu Cina dan Swedia, menyatakan:
"Daging babi merupakan merupakan
penyebab utama kanker anus & kolon".
Persentase penderita penyakit
ini di negara negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara
drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di
negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara
Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian ini
dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang
Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo. Babi banyak
mengandung parasit, bakteri, bahkan virus yang berbahaya, sehingga
dikatakan sebagai Reservoir Penyakit.
Gara-gara babi, virus Avian
Influenza jadi ganas. Virus normal AI (Strain H1N1 dan H2N1) tidak akan
menular secara langsung ke manusia. Virus AI mati dengan pemanasan 60 ÂşC
lebih-lebih bila dimasak hingga mendidih.Bila ada babi, maka dalam
tubuh babi, Virus AI dapat melakukan mutasi & tingkat virulensinya
bisa naik hingga menjadi H5N1.
Virus AI Strain H5N1 dapat menular ke
manusia. Virus H5N1 ini pada Tahun 1968 menyerang Hongkong dan membunuh
700.000 orang (diberi nama Flu Hongkong).
Daging babi adalah
daging yang sangat sulit dicerna karena banyak mengandung lemak.
Meskipun empuk dan terlihat begitu enak dan lezat, namun daging babi
sulit dicerna. Ibaratnya racun, seperti halnya kholesterol! Selain itu,
daging babi menyebabkan banyak penyakit : pengerasan pada urat nadi,
naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam (angina pectoris) , dan
radang pada sendi-sendi.
Sekitar th 2001 pernah terjadi para
dokter Amerika berhasil mengeluarkan cacing yang berkembang di otak
seorang perempuan, setelah beberapa waktu mengalami gangguan kesehatan
yang ia rasakan setelah mengkonsumsi makanan khas meksiko yang terkenal
berupa daging babi, hamburger (ham = babi, sebab aslinya, hamburger
adalah dari daging babi).
Sang perempuan menegaskan bahwa dirinya merasa
capek-capek (letih) selama 3 pekan setelah makan daging babi. Telur
cacing tsb menempel di dinding usus pada tubuh sang perempuan tersebut,
kemudian bergerak bersamaan dengan peredaran darah sampai ke ujungnya,
yaitu otak.
Dan ketika cacing itu sampai di otak, maka ia menyebabkan
sakit yang ringan pada awalnya, hingga akhirnya mati dan tidak bisa
keluar darinya. Hal ini menyebabkan dis-fungsi yang sangat keras pada
susunan organ di daerah yang mengelilingi cacing itu di otak.
Penyakit-penyakit "cacing pita" merupakan penyakit yang sangat berbahaya
yang terjadi melalui konsumsi daging babi. Ia berkembang di bagian usus
12 jari di tubuh manusia, dan beberapa bulan cacing itu akan menjadi
dewasa. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar ”1000 ekor dengan
panjang antara 4 - 10 meter”, dan terus hidup di tubuh manusia dan
mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang air besar).
Saya pernah
membaca sebuah artikel yang mengatakan : ”Bahwa seseorang itu
berkelakuan sesuai dengan apa yang dimakannya.” Melihat tayangan di
salah satu TV swasta kemarin sore, seorang profesor dari IPB (lupa
namanya) telah meneliti struktur DNA babi. Sesuatu yang mengejutkan
ternyata, struktur gen babi itu mirip dengan struktur gen manusia. Jadi
dapat dikatakan gen babi = gen manusia, jadi sama dengan kita memakan
daging manusia (=kanibal), Subhanallah.
Jadi ada betulnya artikel tadi
mengatakan kalau kita memakan babi bukan tidak mungkin karakter babi
menempel pada kita, tidak pada kita, bisa jadi pada keturunan kita !
wallahu a’lam.
Keharaman Babi
Pemanfaatan babi hukumnya haram,
baik atas daging, lemak, maupun bagian-bagian lainnya. Firman Allah SWT
dalam QS.5:3 mengharamkan konsumsi bangkai, darah, dan daging babi.
Demikian juga dengan firman-Nya dalam QS.6:145 dan QS.16.115,
mengharamkan konsumsi bangkai, darah, dan daging babi. Dalil-dalil pada
beberapa ayat ini merupakan nash yang jelas, yang menegaskan tentang
keharaman, antara lain mengkonsumsi babi.
Al-Qur’an menggunakan kata
lakhma (daging) karena sebagian besar pengambilan manfaat dari babi
adalah daging. Selain itu, dalam daging babi selalu terdapat lemak.
Kendati Al-Qur’an menggunakan kata lakhma, pengharaman babi bukan hanya
dagingnya. Tetapi seluruh tubuh hewan babi.
Pandangan ini sesuai dengan
kaidah ushul fiqh: min dzikri’l-juz I wa iradati’l kulli. Artinya yang
disebutkan sebagian dan dikehendaki seluruhnya.
Bahwa daging babi
mengandung cacing pita (taenia solium), hampir semua orang sudah
mengenalnya.
Ternyata tidak hanya itu bahaya yang mengancam pemakan
babi. Lemak babi mengandung kolesterol paling tinggi dibandingkan dengan
lemak hewan lainnya. Darahnya mengandung asam urat paling tinggi. Asam
urat merupakan bahan yan jika terdapat dalam darah dapat menimbulkan
berbagai penyakit pada manusia. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa
sedikitnya 70 jenis penyakit yang lazim diidap hewan babi dan beberapa
diantaranya dapat ditularkan manusia yang memakannya.
Hikmah
diharamkannya daging babi, terutama keberadaan cacing pita, seringkali
disanggah oleh para ahli kesehatan modern. Mereka mengatakan bahwa
cacing tersebut mudah dihilangkan bahkan dengan teknik pemasakan yang
paling sederhana. Pandangan ini sungguh menyesatkan karena babi itu
sendiri menjijikkan bagi orang yang bersih jiwanya.
Allah SWT
mengharamkan sejak masa silam untuk waktu yang lama agar manusia
mengetahui. Manusia kini baru mengenal sedikit bahayanya, yakni cacing
pita, namun demikian jauh sebelum itu Allah SWT telah mengharamkannya.
Mungkin sekarang orang menganggap bahwa peralatan masak modern telah
mengalami kemajuan, sehingga ada asumsi kalau daging babi tidak lagi
membahayakan dan bukan merupakan sumber ancaman bagi manusia. Dengan
teknologi pengolahan makanan dan teknik pemanasan yang canggih, bahaya
itu sudah bisa dihilangkan.
Mereka lupa bahwa untuk mengatasi
bahaya cacing pita saja telah memakan waktu berabad-abad. Itu hanya
untuk mengungkap satu penyakit saja. Siapa yang dapat menjamin bahwa di
luar penyakit itu sudah tidak ada lagi bahaya yang terkandung dalam
daging babi. Apakah tidak selayaknya syari’at yang jauh lebih mendahului
kemajuan pengetahuan manusia puluhan abad yang lalu kita percayai
sepenuhnya?
Semua keputusan diserahkan pada syari’at.
Kita menghalalkan
apa yang dibolehkan dan menghindari apa yang dilarang. Syariat ini
adalah dari Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui bentuk dan
karakteristik segala makhluk-Nya.
Kini dengan munculnya kasus Japaneese Enchephalitis (JE) di Malaysia, nyaris semua mata kembali
terbuka. Satu lagi bencana mengancam manusia timbul dan bersumber dari
babi. Rupanya Allah masih sayang pada manusia, sehingga sekali lagi
manusia diingatkan agar menjauhi hewan haram itu. Sudah banyak sekali
bukti-bukti yang menunjukkan keburukan babi. Namun sejauh ini manusia
tetap nekad memakannya
Hikmah Babi Diharamkan Dalam Islam
Hikmah
Pengharaman Babi ini penting
untuk diketahui, terutama oleh pemuda-pemuda kita yang sering pergi ke
negara-negara Eropa dan Amerika, yang menjadikan daging babi sebagai
makanan pokok dalam hidangan mereka.
Dalam kesempatan ini, saya sitir
kembali kejadian yang berlangsung ketika Imam Muhammad Abduh
mengunjungi Perancis. Mereka bertanya kepadanya mengenai rahasia
diharamkannya babi dalam Islam. Mereka bertanya kepada Imam, “Kalian
(umat Islam) mengatakan bahwa babi haram, karena ia memakan sampah yang
mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Hal
itu sekarang ini sudah tidak ada. Karena babi diternak dalam peternakan
modern, dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang
mencukupi. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau
bakteri dan mikroba lainnya.?”
Imam Muhammad Abduh tidak langsung
menjawab pertanyaan itu, dan dengan kecerdikannya beliau meminta mereka
untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan beserta satu ayam betina, dan
dua ekor babi jantan beserta satu babi betina.
Mengetahui hal itu,
mereka bertanya, “Untuk apa semua ini?” Beliau menjawab, “Penuhi apa
yang saya pinta, maka akan saya perlihatkan suatu rahasia.”
Mereka
memenuhi apa yang beliau pinta. Kemudian beliau memerintahkan agar
melepas dua ekor ayam jantan bersama satu ekor ayam betina dalam satu
kandang. Kedua ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh, untuk
mendapatkan ayam betina bagi dirinya sendiri, hingga salah satu dari
keduanya hampir tewas. Beliau lalu memerintahkan agar mengurung kedua
ayam tersebut.
Kemudian beliau memerintahkan mereka untuk melepas dua
ekor babi jantan bersama dengan satu babi betina. Kali ini mereka
menyaksikan keanehan. Babi jantan yang satu membantu temannya sesama
jantan untuk melaksanakan hajat seksualnya, tanpa rasa cemburu, tanpa
harga diri atau keinginan untuk menjaga babi betina dari temannya.
Selanjutnya
beliau berkata, “Saudara-saudara, daging babi membunuh ‘ghirah’ orang
yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian. Seorang lelaki dari
kalian melihat isterinya bersama lelaki lain, dan membiarkannya tanpa
rasa cemburu, dan seorang bapak di antara kalian melihat anak
perempuannya bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa rasa
cemburu, dan was-was, karena daging babi itu menularkan sifat-sifatnya
pada orang yang memakannya.”
Kemudian beliau memberikan contoh yang
baik sekali dalam syariat Islam. Yaitu Islam mengharamkan beberapa jenis
ternak dan unggas yang berkeliaran di sekitar kita, yang memakan
kotorannya sendiri. Syariah memerintahkan bagi orang yang ingin
menyembelih ayam, bebek atau angsa yang memakan kotorannya sendiri agar
mengurungnya selama tiga hari, memberinya makan dan memperhatikan apa
yang dikonsumsi oleh hewan itu. Hingga perutnya bersih dari
kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba. Karena penyakit ini
akan berpindah kepada manusia, tanpa diketahui dan dirasakan oleh orang
yang memakannya. Itulah hukum Allah, seperti itulah hikmah Allah. Ilmu
pengetahuan modern telah mengungkapkan banyak penyakit yang disebabkan
mengkonsumsi daging babi.
Sebagian darinya disebutkan oleh Dr.Murad
Hoffman, seorang Muslim Jerman, dalam bukunya “Pergolakan Pemikiran:
Catatan Harian Muslim Jerman”, halaman 130-131: “Memakan daging babi
yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tetapi juga dapat
menyebabkan meningkatnya kandungan kolestrol dan memperlambat proses
penguraian protein dalam tubuh, yang mengakibatkan kemungkinan terserang
kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rematik. Bukankah sudah kita
ketahui, virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang pada
musim panas karena medium babi?”
Dr. Muhammad Abdul Khair, dalam
bukunya Ijtihâdât fi at Tafsîr al penderita penyakit ini di
negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis.
Terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara
Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara Islam,
persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian ini
dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang
Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo.
Kini kita tahu
betapa besar hikmah Allah mengharamkan daging dan lemak babi. Untuk
diketahui bersama, pengharaman tersebut tidak hanya daging babi saja,
namun juga semua makanan yang diproses dengan lemak babi, seperti
beberapa jenis permen dan coklat, juga beberapa jenis roti yang bagian
atasnya disiram dengan lemak babi. Kesimpulannya, semua hal yang
menggunakan lemak hewan hendaknya diperhatikan sebelum disantap.
Kita
tidak memakannya kecuali setelah yakin bahwa makanan itu tidak
mengandung lemak atau minyak babi, sehingga kita tidak terjatuh ke dalam
kemaksiatan terhadap Allah SWT, dan tidak terkena bahaya-bahaya yang
melatarbelakangi Allah SWT mengharamkan daging dan lemak babi.
Alasan Pengharaman Babi
1. Babi dilarang dalam Alquran
Alquran
melarang konsumsi babi tidak kurang dari 4 tempat yang berbeda-beda. Ia
adalah dilarang dalam surat 2:173, 5:3, 6:145 dan 16:115.
"Diharamkan
bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, " [Al-Qur'an 5:3] ayat-ayat Al Qur'an
Di atas cukup untuk memenuhi baagi Muslim mengapa babi diharamkan.
2.
Konsumsi daging babi menyebabkan beberapa penyakit non-Muslim Lainnya
dan atheists akan setuju hanya akan percaya melalui alasan, logika dan
ilmu pengetahuan.
Memakan babi dapat menyebabkan tidak kurang dari tujuh
puluh berbagai jenis penyakit. Seseorang dapat memiliki berbagai
helminthes(cacingan) seperti cacing gelang, cacing keremi, cacing
tambang, dll Salah satu yang paling berbahaya adalah Taenia Solium, yang
dalam terminologi manusia disebut cacing pita.
Ia hidup di usus dan
sangat panjang. berkembang melalui telur, masuk ke aliran darah dan
dapat mencapai hampir semua organ tubuh. Jika ia memasuki otak dapat
menyebabkan hilangnya memori. Jika memasuki jantung dapat menyebabkan
serangan jantung, jika memasuki mata dapat menyebabkan kebutaan, jika
memasuki hati itu dapat menyebabkan kerusakan hati.
Hal ini dapat
merusak hampir semua organ tubuh.
Helminthes berbahaya lain adalah
Trichura Tichurasis. Umum kesalahpahaman tentang babi adalah bahwa jika
dimasak dengan baik, telur nya akan mati. Dalam sebuah riset penelitian
yang dilakukan di Amerika, telah ditemukan bahwa dari dua puluh empat
orang menderita Trichura Tichurasis, dua puluh dua telah memasak babi
dengan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa telur cacing dalam daging
babi tidak mati dimasak dengan suhu normal.
3. Lemak babi mengandung
bahan untuk bangunan.
Daging Babi mempunyai sedikit otot (lemak) yang
mengandung bahan untuk bangunan dan kelebihan lemak. Lemak ini mengendap
di tubuh dan dapat menyebabkan hipertensi dan serangan jantung. Tidak
mengherankan bahwa lebih dari 50% dari Amerika menderita hipertensi.
4.
Babi merupakan salah satu binatang terjorok di bumi.
Babi yang
merupakan salah satu binatang terjorok di bumi. Ia hidup dan berkembang
di kotoran binatang, kotoran manusia dan kotoran lainnya. Ini adalah
jalan terbaik yang saya tahu bahwa Allah menciptakannya. Di masyarakat
desa tidak memiliki toilet modern dan mereka membuang kotoran di udara
terbuka. Sangat sering kotoran mereka akan habis dimakan oleh babi.
Beberapa
orang berpendapat bahwa di negara-negara maju seperti Australia, babi
dipelihara sangat bersih dan higienis. Bahkan dalam kondisi higienis ini
babi-babi dalam kandang yang sama. Betapa pun keras Anda mencoba untuk
menjaga mereka bersih, mereka jorok secara alami. Mereka memakan dan
menikmati kotoran kawannya sendiri
5. Babi adalah binatang yang
paling tak tahu malu di
muka bumi.
Ini adalah satu-satunya binatang yang mengundang teman-temannya untuk melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Di Amerika, kebanyakan
orang mengkonsumsi babi. Sering kali setelah pesta dansa, mereka saling
bertukar isteri; yaitu banyak yang berkata "Anda tidur dengan istri saya
dan saya akan tidur dengan istri anda." Jika Anda makan babi maka anda
berkelakuan seperti babi. Menurut sebuah artikel di majalah lokal di
India, praktek bertukar istri telah menjadi hal yang lumrah di kehidupan
Bombay.
Bahaya Daging Babi
Babi adalah hewan yang sangat
kotor karena biasanya memakan segala sesuatu yang diberikan kepadanya
dari mulai bangkai, kotorannya sendiri sampai kotoran manusia. Secara
psikis babi memiliki tabiat yang malas, tidak menyukai matahari, sangat
suka makan dan tidur, memiliki sifat tamak, dan tidak memiliki kehendak
dan daya juang, bahkan untuk membela diri sekalipun.
Secara fisik
babi banyak menyimpan bibit penyakit. Babi dianggap hewan yang sama
sekali tidak layak untuk dikonsumsi. Di antara parasit-parasit itu
adalah sebagai berikut:
Cacing Taenia Sollum
Parasit ini
berupa larva yang berbentuk gelembung pada daging babi atau berbentuk
butiran-butiran telur pada usus babi. Jika seseorang memakan daging babi
tanpa dimasak dengan baik, maka dinding-dinding gelembung ini akan
dicerna oleh perut manusia. Peristiwa ini akan menghalangi perkembangan
tubuh dan akan membentuk cacing pita yang panjangnya bisa mencapai lebih
dari 3 meter. Cacing ini akan melekat pada dinding usus dengan cara
menempelkan kepalanya lalu menyerap unsur-unsur makanan yang ada di
lambung. Hal itu bisa menyebabkan seseorang kekurangan darah dan
gangguan pencernaan, karena cacing ini bisa mengeluarkan racun. Apabila
pada diri seseorang, khususnya anak-anak, telah diketahui terdapat
cacing ini di lambungnya maka dia akan mengalami hysteria atau perasaan
cemas. Terkadang larva yang ada dalam usus manusia ini akan memasuki
saluran peredaran darah dan terus menyebar ke seluruh tubuh, termasuk
otak, hati, saraf tulang belakang, dan paru-paru. Dalam kondisi ini
dapat menyebabkan penyakit yang mematikan.
Cacing Trichinia Spiralis
Cacing
ini ada pada babi dalam bentuk gelembung-gelembung lembut. Jika
seseorang mengkonsumsi daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka
gelembung-gelembung -yang mengandung larva cacing ini- dapat tinggal di
otot dan daging manusia, sekat antara paru-paru dan jantung, dan di
daerah-daerah lain di tubuh. Penyerangan cacing ini pada otot dapat
menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan menyebabkan gerakan lambat,
ditambah lagi sulit melakukan aktivitas. Sedang keberadaannya di sekat
tersebut akan mempersempit pernafasan, yang bisa berakhir dengan
kematian.Bisa jadi, cacing jenis ini tidak akan membuat seseorang
meninggal dalam waktu singkat. Namun patut diketahui bahwa cacing-cacing
kecil yang berkembang di otot-otot tubuh seseorang setelah dia
mengkonsumsi daging babi bisa dipastikan akan menetap di sana hingga
orang itu meninggal dunia.
Cacing Schistosoma Japonicus
Ini
adalah cacing yang lebih berbahaya daripada cacing schistosoma yang
dilkenal di Mesir. Dan babi adalah satu-satunya binatang yang mengandung
cacing ini. Cacing ini dapat menyerang manusia apabila mereka menyentuh
atau mencuci tangan dengan air yang mengandung larva cacing yang
berasal dari kotoran babi. Cacing ini dapat menyelinap ke dalam darah,
paru-paru, dan hati. Cacing ini berkembang dengan sangat cepat, dalam
sehari bisa mencapai lebih dari 20.000 telur, serta dapat membakar
kulit, lambung dan hati. Terkadang juga menyerang bagian otak dan saraf
tulang belakang yang berakibat pada kelumpuhan dan kematian.
Fasciolepsis Buski
Parasit
ini hidup di usus halus babi dalam waktu yang lama. Ketika terjadi
percampuran antara usus dan tinja, parasit ini akan berada dalam bentuk
tertentu yang bersifat cair yang bisa memindahkan penyakit pada manusia.
Kebanyakan jenis parasit ini terdapat di daerah China dan Asia Timur.
Parasit ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan, diare, dan
pembengkakan di sekujur tubuh, serta bisa menyebabkan kematian.
Cacing Ascaris
Panjang
cacing ini adalah sekitar 25 cm. Cacing ini bisa menyebabkan radang
paru-paru, radang tenggorokan dan penyumbatan lambung. Cacing ini tidak
bisa dibasmi di dalam tubuh, kecuali dengan cara operasi.
Cacing Anklestoma
Larva
cacing ini masuk ke dalam tubuh dengan cara membakar kulit ketika
seseorang berjalan, mandi, atau minum air yang tercemar. Cacing ini bisa
menyebabkan diare dan pendarahan di tinja, yang bisa menyebabkan
terjadinya kekurangan darah, kekurangan protein dalam tubuh,
pembengkakan tubuh, dan menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan
dalam pertumbuhan fisik dan mental, lemah jantung dan akhirnya bisa
menyebabkan kematian.
Calornorchis Sinensis
Ini jenis cacing
yang menyelinap dan tinggal di dalam air empedu hati babi, y`ng
merupakan sumber utama penularan penyakit pada manusia. Cacing ini
terdapat di China dan Asia Timur, karena orang-orang di sana biasa
memelihara dan mengkonsumsi babi. Virus ini bisa menyebabkan
pembengkakan hati manusia dan penyakit kuning yang disertai dengan diare
yang parah, tubuh menjadi kurus dan berakhir dengan kematian.
Cacing Paragonimus
Cacing
ini hidup di paru-paru babi. Cacing ini tersebar luas di China dan Asia
Tenggara tempat di mana babi banyak dipelihara dan dikonsumsi. Cacing
ini bisa menyebabkan radang paru-paru. Sampai sekarang belum ditemukan
cara membunuh cacing di dalam paru-paru. Tapi yang jelas cacing ini
tidak terdapat, kecuali di tempat babi hidup. Parasit ini bisa
menyebabkan pendarahan paru-paru kronis, di mana penderita akan merasa
sakit, ludah berwarna cokelat seperti karat, karena terjadi pendarahan
pada kedua paru-paru.
Swine Erysipelas
Parasit ini terdapat
pada kulit babi. Parasit ini selalu siap untuk pembakaran pada kulit
manusia yang mencoba mendekati atau berinteraksi dengannya. Parasit ini
bisa menyebabkan radang kulit manusia yang memperlihatkan warna merah
dan suhu tubuh tinggi.Sedang kuman-kuman yang ada pada babi dapat
menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya adalah TBC, Cacar (Small
pox), gatal-gatal (scabies), dan Kuman Rusiformas N.Dalam berbagai
argumentasi, sebagian orang berpendapat jika peralatan modern sudah jauh
lebih maju dan bisa menanggulangi cacing-cacing ini sehingga tidak
berbahaya lagi, karena panas tinggi yang dihasilkan oleh alat tersebut.
Namun pengetahuan ini masih memerlukan kajian yang lebih mendalam.
Sampai sekarang belum ada seorang ahli pun yang bisa memastikan dengan
benar berapa derajat panas yang digunakan sebagai ukuran baku untuk
membunuh cacing-cacing ini. Padahal menurut teori, memasak daging yang
benar adalah tidak terlalu cepat namun juga tidak terlalu lama.
Karena
jika terlalu cepat dikhawatirkan parasit-parasit yang terdapat dalam
daging tidak sempat mati sementara kalau terlalu lama semua kandungan
gizi daging akan hilang dan hanya menyisakan toxic (racun). Kalau sudah
demikian siapa yang berani menjamin kalau daging babi cukup aman untuk
dikonsumsi?
Memang benar dalam tubuh sapi juga ada cacing. Cacing
tersebut diberi nama T. Saginata. Tapi babi sendiri kadang-kadang juga
menjadi sarang cacing jenis ini. Namun demikian ada perbedaan yang
mendasar antara cacing yang terdapat pada sapi dan cacing yang ada pada
babi. Saginata yang ada pada babi melangsungkan proses hidupnya dalam
tubuh manusia sedangkan saginata yang ada pada sapi hanya dapat hidup di
dalam sapi dan tidak hidup di dalam tubuh manusia, sekalipun sudah
terlanjur masuk dalam tubuh manusia.
Adapun keberadaan saginata dalam
tubuh manusia mungkin disebabkan oleh proses masak yang tidak baik di
dalam tubuh babi.Disamping itu daging babi adalah daging yang paling
sulit dicerna, karena kandungan zat lemaknya sangat tinggi. Tabel
berikut akan menjelaskan kadar lemak yang terdapat dalam daging babi dan
hewan lainnya:
Babi gemuk 91%, Kambing gemuk 56%, Sapi gemuk 35%
Babi sedang 60%, Kambing sedang 29%, Sapi sedang 20%
Babi kurus 29%, Kambing kurus 14%, Sapi kurus 6%
Selain
itu jika dibiarkan berada di udara terbuka maka daging yang pertama
kali busuk adalah daging babi, diikuti daging domba dan yang terakhir
adalah daging sapi. Akan tetapi apabila daging-daging tersebut dimasak,
maka yang paling lambat masaknya adalah daging babi.Dari hasil
penelitian juga diperoleh kesimpulan bahwa daging kambing dan daging
sapi berada dalam lambung selama 3 jam proses pencernaan sempurna,
sementara daging babi bisa berada dalam lambung selama 5 jam hanya untuk
memperoleh hasil pencernaan yang sempurna.Jika ada yang bertanya: buat
apa babi diciptakan jika tidak untuk dimakan? Kita bisa jawab: di dalam
tubuh babi ada hal yang bisa kita petik pelajarannya dan kemudian kita
hindari sebagaimana naluri kita selalu berkata untuk sedapat mungkin
menghindarkan diri dari pengaruh virus flu atau bibit penyakit lainnya.
Namun jika dia masih juga bersikukuh tentang babi, maka paling tidak dia
harus bisa membuktikan bahwa daging tersebut aman dari pengaruh parasit
maupun kandungan lemaknya yang tinggi. Apa dia dapat melakukannya
sementara para ahli saja tidak benar-benar berani menjaminnya?
Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi.
Nah,
ternyata menurut penelitian ilmiah, hal tsb. disebabkan karena
praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi tsb.merembes ke
daging.
Lemak punggung babi tebal.
1. Babi memiliki back fat (lemak punggung) yang lumayan tebal.
2. Konsumen babi sering memilih daging babi yg lemak punggungnya tipis,
karena semakin tipis lemak punggungnya, dianggap semakin baik kualitasnya.
3.
Sifat lemak punggung babi adalah mudah mengalami oxidative rancidity,
shg. secara struktur kimia sudah tidak layak dikonsumsi.
Fakta-fakta yang membuat seseorang harus segera menjauhi babi
1. Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua makanan di depannya.
2.
Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan
memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan
kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya.
3.
Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa
pun di depannya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan
memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di
hadapannya.
4. Kadang ia mengencingi kotoranya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali.
5. Ia memakan sampah, busuk-busukan, & kotoran hewan.
6.
Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya
dalam jumlah besar & dalam waktu lama, jika dibiarkan.
7. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
8. Penelitian ilmiah modern di 2 negara Timur & Barat, yaitu Cina dan Swedia :
Cina & Swedia menyatakan:
“Daging babi merupakan merupakan penyebab utama kanker anus & kolon”.
a. Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis.
b. Terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia seperti Cina dan India ).
c. Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000.
d.
Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan
Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo .
Babi banyak mengandung parasit, bakteri, bahkan virus yang berbahaya,
sehingga dikatakan sebagai Reservoir Penyakit, seperti : Virus
Encephalitis, Virus Ebola, Virus H5N1, cacing pita, dll.
1. Virus Encephalitis menyerang otak kecil
2. Di Malaysia, virus ini pernah menghebohkan karena membunuh 90 orang hanya dalam waktu 60 hari.
3. Sekarang pemerintah Malaysia melokalisasi babi.
Daging babi adalah tempat persinggahan bagi beberapa jenis cacing yang berbahaya.
1. Cacing pita (Taenia solium),
2. Cacing spiral (Trichinella spinalis),
3. Cacing tambang (Ancylostoma duodenale),
4. Cacing paru-paru (Paragonimus),
5. Fasciolepsis busci, Schistosoma japonicum,
6. Chlonorchis sinensis,
7. Erypsipelothrix sp., dll.
CACING PITA (Taenia solium)
1. Larva & cyste cacing pita babi dapat bermigrasi ke tubuh manusia melalui usus & peredaran darah.
2.
Apabila manusia memakan daging babi yg tidak dimasak dgn baik, maka
larva-larva cacing akan masuk, menempel pada dinding, dan berkembang
biak di usus manusia.
3. Cacing-cacing tsb. akan menyedot sari-sari makanan.
4. Akibatnya : anemia (kurang darah), gangguan pencernaan, diare, histeria, mudah kaget, dll
Beberapa macam bakteri yang ada pada daging babi :
Gara-gara babi, virus Avian Influenza (AI)jadi ganas
SEBENARNYA.
1. Virus normal AI (Strain H1N1 dan H2N1) tidak akan menular secara langsung ke manusia.
2. Virus AI mati dengan pemanasan 60 oC lebih-lebih bila dimasak hingga mendidih.
3.
Bila ada babi, maka dalam tubuh babi, Virus AI dapat melakukan mutasi
& tingkat virulensinya bisa naik hingga menjadi H5N1.
4. Virus AI Strain H5N1 dapat menular ke manusia.
5. Virus H5N1 ini pada Tahun 1968 menyerang Hongkong dan membunuh 700.000
orang (diberi nama Flu Hongkong).
Demikianlah
sekelumit fakta ilmiah mengapa daging babi diharamkam untuk dikonsumsi.
Semoga umat Islam memahami hikmah larangan-larangan haram yang
difirmankan oleh Allah SWT. Sesungguhnya kajian ilmiah yang terkandung
dalam berbagai larangan haram yang tersebut dalam Al-Quran itu sungguh
sangat beralasan bila dikaji secara ilmiah berdasarkan ilmu pengetahuan.
Semoga tulisan ini bermanfaat!
sumber: http://cahayamuslim.blogspot.com/