Tanya:
Ustadz bagaimana pendapat ustadz jika di Facebook kita berteman dengan seorang ikhwan atau seorang ustadz dengan niat ingin membaca statusnya agar bisa mendapat ilmu?
Jawab:
Walau kita awalnya menjamin tidak bakal terkena fitnah dengan seringnya membaca status ikhwan/ustadz tersebut, tapi sebaiknya HINDARI berteman dengan ikhwan. Gak usahlah.
Urusan hati siapa yang bisa menjamin?
Masih banyak kok akun Facebook akhwat lain atau Ustadzah yang juga bermanfaat, dicari saja, pasti ada.
Lebih baik kita kalau buka FB itu isinya akhowat semua. Kalaupun mau tau status dari ikhwan/ustadz tertentu, minta suami kita yang berteman dengan mereka, dan minta suami yang memforward ilmu2 dari status ikhwan/ustadz itu.
insyaaAllah lebih aman ya ibu.
*********
Mendengar ini bak disambar geledek, tak terhitung berapa jam dihabiskan di halaman Newsfeed Facebook yang isinya status dari berbagai macam teman, laki2 dan perempuan, ikhwan dan ustadz.
Memang rasanya adem baca status-status mereka (ikhwan dan ustadz) yang penuh dengan keilmuan, tapi sampai kapan kita menyimpan kekaguman ke ikhwan yg bukan mahrom, apalagi kalo kita suka nimbrung komen di akun ikhwan...
padahal ternyata itu termasuk ikhtilat (walau secara online) dan kita sedang bermaksiat kepada Allah Ta'ala, wal 'iyadzu billah.
Dulu teman FB mentok sampe 5000, demi mengejar cakupan market (demi menunjang bisnis) yang lebih luas sampe akun-akun gaje (gak jelas-red) pun ikut ter-add, tapi Alhamdulillah pelan-pelan disweeping, baru kelar 2 thn meremove sekitar 3000an akun.
Sejak dengar penjelasan ustadz Badru diatas, sweeping lagi, akun laki2 diremove, even teman sekolah dulu sekalipun, kecuali dari keluarga besar. Sekarang teman cuma 1000an.
Beberapa tips yang mungkin berguna untuk menjadikan socmedmu bermanfaat dunia akhirat, socmed yang syar'i:
1. Mulai mencari akun akhwat (atau kalo yang ikhwan, ya cari akun ikhwan juga) yang isi timelinenya sarat hikmah. Alhamdulillah, newsfeed FB akan lebih adem, dan insyaaAllah terjaga.
--Zaujy ana untungnya mau dirayu untuk follow/add akun2 ustadz hihihi pdhl biasanya males add2 orang, apalagi setelah dengar hujjah diatas, setuju buangettt beliau ^^ --
2. Kalau masih ada status-status alay dari teman perempuan? Tinggal diunfollow/hide aja, jadi gak akan ngeliat status dia lagi di newsfeed. bye bye nyamuk...
3. Ohya kitanya juga menjaga diri deh dari bikin status-status tak bermanfaat, hindari curhat, galau, pamer, riya' dll. Yuk bikin socmed kita ladang amal, dengan menshare yang bermanfaat aja..kalo gak ada yang bisa dishare? Ya lebih baik diam.
4. Hati-hati dengan jempolmu, "pelit" like lebih baik daripada main hajar like semua post padahal belum tentu isi postnya baik. Kalo jempolnya nge-like status astrology gimana hayoo. "Like" ini kelak akan diminta pertanggungjawabannya lho..karena berarti kita menyetujui isi post kan.
Ini juga berlaku untuk semua socmed, Twitter, Instagram, dll.
Kamu follow siapa? Ringankan hisabmu kelak dengan memfollow akun yang sarat dengan ilmu, bukan akun gaje (gak jelas).
Socmed bisa jadi manfaat asal kita bijak menggunakannya, dan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Ilahi, bukan malah sebaliknya. Mudah-mudahan bisa menjadi Socmed Syar'i
Semoga bermanfa'at.
Wallahu a'lam.
“Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil)”.(imam Asy Syafi'i: Al Jawabul Kafi, 109)
Sumber foto: google
#nasihah #kajian #rodjatv #rodja #kajianrodja #sharekajian #kajianislam #ilmubaru #menujuhijrah #hijrahtanpaFB
#hijrahonline #ikhtilat #NOikhtilat #hijrahtanpasocmed #socmedsyari insyaaAllah
Ummu Adam - Cirebon
dari FP: An-Isya Butik
------------------------------
artikel terkait:- hukum nge-like status Facebook
- hukum Facebook-an menurut Islam
- hukum memasang foto profil di Facebook
- nasehat untuk berteman di Facebook (Social Media Syar'i)
.jpg "Whatsapp")
.jpg "RSS Feed")
