🌐🌐🌐 DAFTAR LINK WEB & BLOG BERMANFAAT UNTUK BELAJAR ISLAM, BAHASA INDONESIA, ARAB & INGGRIS
BY: SOBAT MUSLIM
Terdiri dari website dan blog:
- Para ASATIDZ
- Para ULAMA
- KAJIAN ILMIAH MUSLIM-MUSLIMAH
- LEMBAGA PENDIDIKAN
- INFO KAJIAN
- RADIO & TV online
- SOAL-JAWAB
- SEARCH ENGINE ISLAMI
SOBAT MUSLIM grup dan channel sharing kajian islam ilmiah Ahlus-Sunnah wal Jama'ah
Pages - Menu
▼
Pages
▼
Aug 15, 2016
Aug 9, 2016
Beberapa Kesalahan dalam Membaca Shalawat
Beberapa Kesalahan dalam Membaca Shalawat
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Ini adalah kajian sederhana, tidak rumit, tapi penting disampaikan. Singkat kata, di masyarakat kita sering mendengar perkataan seputar Shalawat Nabi yang disampaikan para khatib, penceramah, dai, muballigh, moderator, MC, atau para penulis lewat tulisan-tulisan. Dalam ucapan-ucapan Shalawat ini, kelihatannya seperti benar, padahal ada yang keliru, sehingga perlu dikoreksi.
Shalawat Nabi sendiri di masyarakat kita rata-rata disampaikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Di antara bacaan itu ada yang sudah benar, tapi masih banyak yang keliru. Maka kita berbagi nasehat disini, untuk memperbaiki kekeliruan-kekeliruan yang ada, insya Allah.
Berikut ini beberapa bentuk kesalahan makna yang sering terjadi ketika membaca Shalawat Nabi:
[1]. Ada sebagian orang yang berkata: “Shalawat dan salam kita panjatkan kepada Rasulullah Shallallah ‘Alaihi Wasallam, beserta keluarga, dan para Shahabatnya.”
KOREKSI: Kata-kata “kita panjatkan kepada” adalah kesalahan, sebab memanjatkan doa itu untuk Allah Subahanu Wa Ta’ala, bukan untuk selain-Nya. Kita tidak boleh berdoa kepada selain Allah, hatta itu kepada Nabi, Malaikat, maupun ulama besar. (Lihat Surat Al Mu’minuun: 117).
Ini adalah kajian sederhana, tidak rumit, tapi penting disampaikan. Singkat kata, di masyarakat kita sering mendengar perkataan seputar Shalawat Nabi yang disampaikan para khatib, penceramah, dai, muballigh, moderator, MC, atau para penulis lewat tulisan-tulisan. Dalam ucapan-ucapan Shalawat ini, kelihatannya seperti benar, padahal ada yang keliru, sehingga perlu dikoreksi.
Shalawat Nabi sendiri di masyarakat kita rata-rata disampaikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Di antara bacaan itu ada yang sudah benar, tapi masih banyak yang keliru. Maka kita berbagi nasehat disini, untuk memperbaiki kekeliruan-kekeliruan yang ada, insya Allah.
Berikut ini beberapa bentuk kesalahan makna yang sering terjadi ketika membaca Shalawat Nabi:
[1]. Ada sebagian orang yang berkata: “Shalawat dan salam kita panjatkan kepada Rasulullah Shallallah ‘Alaihi Wasallam, beserta keluarga, dan para Shahabatnya.”
KOREKSI: Kata-kata “kita panjatkan kepada” adalah kesalahan, sebab memanjatkan doa itu untuk Allah Subahanu Wa Ta’ala, bukan untuk selain-Nya. Kita tidak boleh berdoa kepada selain Allah, hatta itu kepada Nabi, Malaikat, maupun ulama besar. (Lihat Surat Al Mu’minuun: 117).